BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan
kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan,
oleh sebab itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus
keturunan di kemudian hari (manuaba, 1998)
Menurut WHO kematian ibu adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari
tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. Adapun angka
kematian bayi perinatal diperkirakan sangat tinggi pula, mungkin lebih dari 50
per 1000%. Angka kematian ibu dan bayi yang masih sedemikian tingginya
menunjukkan betapa masih rendahnya keadaan taraf pelayanan kebidanan indonesia.
Lebih daro 80% penduduk indonesia tinggal didaerah pedesaan, pelayanan
kebidanan masih banyak bersifat tradisional. Lebih dari 75% dari persalinan
masih ditolong dukun bayi.
Selain dari praktek dukun berbagai keadaan juga menyebabkan banyaknya
kematian ibu waktu kehaamilan maupun persalinan, diantaranya adalah : 1.keadaan
kesehatan ibu yang sering terganggu karena menderita penyakit menahun seperti :
TBC, anemi, gangguan gizi. 2.Kurangnya kesempatan bagi perempuan bersalin
didaerah perifer untuk mendapatkan pertolongan persalinan yang cepat dan tepat
bila timbul komplikasi pada waktu persalinan. 3.Masalah penggangkutan penderita
kerumah sakit. 4.Masalah pemberian tranfusi darah yang cepat dan adekuat.
Sebab-sebab langsung dari kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi.
Demikian pula mengenai sebab-sebab kematian bayi perinatal seperti
asfiksia, infeksi, cacat bawaan dan BBLR.
Dalam usaha meningkatkan taraf pelayanan kebidanan beberapa hal yang
dapat dikemukakan. Di negara Indonesia dimana pelayanan kebidanan masih banyak
bersifat tradisional yaitu sebagian besar dari persalinan masih terpaksa
ditolong oleh dukun, maka bimbingan dan pengawasan para dukun perlu
ditingkatkan antra lain dengan mengintensifkan kursus pelatihan dukun.
Jumlah BKIA tempat perawatan antenatal perlu dditingkatkan agar perempuan
hamil yang tergolong kategori resiko besar dapat memperoleh perawatan
sebaik-baiknya dan perlu dirujuk.
Fasilitas transport perlu mendapat perbaikan untuk menanggulangi hambatan
dalam mengangggkut para penderita yang gawat ke rumah sakit, perlu
penyempurnaan dinas transfusi darah untuk mengatasi kesulitan dalam pemberian
darah dengat cepat dan adekuat pada penderita yang sangat memerlukan.
Dalam masalah kebidanan segi-segi sosial memegang peranan yang sangat
penting, maka peningkatan status sosial ekonomi daan pendidikan masyarakat akan
sangat membantu dalam pemecahan masalah-masalah kebidanan.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kematian ibu sering
terjadi pada masa kehamilan, maka dari itu pemeriksaan antenatal dilakukan guna
memeriksa keadaan ibu secara berkala untuk mengetahui secara dini bila ada
penyimpangan atau kelainan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta bayi
sehat.
1.2
TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Tujuan umum
Penulis
dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara alamiah dalam memberikan
asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengalaman dalammemecahkan
masalah pada pada Ny “T” GIIP10001
uk 39 minggu dengan
letak
sungsang.
1.2.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus yang akan
dicapai adalah mampu melakukan :
1.2.2.1 Pengajian dan
menganalisa data pada klien dengan kehamilan patologis
1.2.2.2 Merumuskan diagnosa
dan menentukan prioritas masalah pada klien.
1.2.2.3 Menyusun rencana
kebidan.
1.2.2.4 Melaksanakan tindakan.
1.2.2.5 Evaluasi asuhan
kebidanan
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1
KONSEP DASAR KEHAMILAN
2.1.1
DEFINISI KEHAMILAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal 280 hari ( 9 bulan 7 hari / 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. ( Sarwono P, 2002 : 125
)
Proses kehamilan merupakan mata
rantai yang berkesinambungan, dan terdiri dari
Evolusi
pelepasan ovum
Terjadi
migrasi spermatozoa dan ovum
Terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot
Terjadi
nidasi ( implantasi ) pada uterus
Pembentukan
plasenta
Tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm
( I Gde Manuaba, 1998 : 95 )
suatu proses yang terjadi bila ada
pertemuan dan persenyawaan antara ovum (sel telur) dengan sperma (sel mani),
haid berakhir 267 hari setelah oulasi
( Sastrawinata Sulaiman, 1983 :100)
2.1.2 PATOFISIOLOGIS
Dalam setiap proses kehamilan harus ada sperma, ovum,
pembuatan ovum (konsepsi), nidasi, hasil konsepsi dan plasentasi konsepsi
terjadi karena pertemuan inti ovum dengan inti sperma dan membuat zigot. Ovum
siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam, sedangkan sperma bertahan
hidup selama 3 hari dalam genetalia interna. Ovum yang sudah diovulasikan
diliputi oleh korona radiate. Dalam perjalan ke ampula tuba koronaradiata mulai
berkurang tinggal zona pellusida.
Spermatozoa yang juga mengalami kapasitasi akan
menembus zona pellusida (konsepsi).
Ovum + Spermatozoa Zigot Morula
Blastula Nidasi
Kehamilan
2.1.3 TANDA – TANDA KEHAMILAN
v
Tanda – tanda presumptive
·
Amenorrhoe
·
Mual muntah
·
Mengidam
·
Tidak selera makan ( Anorexia )
·
Lelah
·
Payudara
membesar, tegang dan sedikit nyeri
·
Adanya
Hiperpigmentasi pada areola mamae, dinding perut
v
Tanda – tanda kemungkinan hamil
·
Perut membesar
·
Uterus membesar
·
Tanda Hegar, Chadwilek, Piscaseck
·
Teraba Bailotement
v
Tanda pasti kehamilan
·
Gerakan janin yang dapat dirasa
·
Terdengar DJJ
·
PPT ( + )
·
USG
2.1.4 PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA WANITA HAMIL
v
Uterus
Uterus
yang semula beratnya 30 gram akan mengalami Hipertropia dan Hiperplasia
sehingga menjadi seberat 1000 gram saat kehamilan. Otot uterus mengalami
hyperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti
pembesaran uterus karena pertumbuhan janin.
v
Vagina
Vagina dan Vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga nampak makin merah dan kebiru-biruan (Tanda
Chadwick )
v
Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan memberikan asi pada saat laktasi. Perkembangan payudara
dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesterone dan somatomammotropin
v
Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah sehingga terjadi pengenceran darah, puncaknya pada umur
kehamilan 32 minggu.
v
Sistem respirasi
Wanita
hamil kadang – kadang mengeluh sesak napas. Hal ini disebabkan karena diafrgma
tertekan oleh uterus yang membesar, terutama pada usia kehamilan 32 minggu.
v
Sistem pencernaan
Karena
pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
·
Hipersalivasi
·
Mual
muntah, terutama di pagi hari ( morning sickness )
·
Progesteron
menyebabkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi
2.1.5
PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III
·
Ibu
menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
·
Ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu
·
Meningkatkan
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan
·
Khawatir
bayinya yang dilahirkan tidak normal
·
Takut akan rasa sakit yang timbul pada saat
persalinan
·
Ibu
merasa tidak nyaman perlu dukungan suami dan keluarga
·
Mempersiapkan
kelahiran
2.1.6 PENGAWASAN WANITA HAMIL
Menurut WHO, pengawasan wanita hamil minimal 4x selama kehamilan, yaitu :
-
1x pada TM I
-
1x pada TM II
-
2x pada TM III
Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan, petugas kesehatan akan
memberikan asuhan antenakal yang baik dengan langkah – langkah sebagai berikut
:
Sapa ibu dan membuatnya merasa aman
Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan
mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan
oleh ibu
Melakukan pemeriksaan fisik ( Inspeksi,
Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
Melakukan
pemeriksaan laboratorium
Memberikan
KIE :
o Gizi
o Tanda
– tanda bahaya kehamilan
o Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih
dan aman
Memberikan
zat besi 90 tablet mulai minggu ke-20
Memberikan
imunisasi TT 0.5 cc
Menjadwalkan
kunjungan berikutnya
Mendokumentasikan
kunjungan tersebut
2.1.7 MASALAH-MASALAH
YANG TIMBUL DALAM KEHAMILAN TRIMESTER III
v Kurang nyaman
· Sering BAK
· Pengaruh hormon estrogen atau progesteron
v Varises
· Meningkatnya kongesti vena pada bagian
bawah atau tungkai
· Faktor keturunan
· Meningkatnya usia dan berat badan
v Hemoroid
· Konstipasi
· Meningkatnya penekanan pada vena
hemorodial oleh karena uterus yang membesar
v Konstipasi
· Meningkatnya progesteron sehingga BAB
kurang lancar
· Penekanan usus karena pembesaran uterus
· Kurang pergerakan
v Sesak nafas
· Menurunnya kapasita vital karena penekanan
uterus pada diafragma
v Sakit punggung
· Sikap tubuh yang hiperlordosis.
2.1.8 JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN
§
Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama
dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
§
Pemeriksaan ulang
-
Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7
bulan
-
Setiap 2 Minggu sampai kehamilan 8 bulan
-
Setiap 1 Minggu sejak umur hamil 8 bulan
sampai terjadi persalinan
§
Pemeriksaan khusus bila terdapat
keluhan-keluhan tertentu
2.2
KONSEP DASAR
LETAK SUNGSANG
2.2.1
DEFINISI
ð Janin terletak memanjang, dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
( Mansjoer A,
2000; 306)
ð Janin yang letaknya memanjang (membujur)
dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong dibawah.
( Rustam M, 1998; 350)
2.2.2
KLASIFIKASI
1. Letak Bokong (Frank Breech)
Letak bokong dengan kedua
tungkai terangkat ke atas.
2. Letak Sungsang Sempurna (Complete
Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki
ada disamping bokong.
3. Letak Sungsang Tidak Sempurna (Incomplete
Breech)
Letak sungsang dimana selain
bokong bagian terendah juga kaki atau lutut.
Posisi bokong ditentukan oleh sacrum, ada 4 posisi:
a.
Left Sacrum
Anterior (Sakrum Kiri Depan)
b.
Right Sacrum
Anterior (Sakrum Kanan Depan)
c.
Left Sacrum
Posterior (Sakrum Kiri Belakang)
d. Right
Sacrum Posterior (Sakrum
Kanan Belakang)
2.2.3
ETIOLOGI
a.
Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau
tidak ada, misalnya pada CPD, hydrocephalus, anencephaly, plasenta previa,
tumor-tumor pelvis,dll
b. Janin
mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil(premature)
c.
Gemeli
d. Kelainan uterus, seperti uterus bikornis,
mioma uteri
e.
Janin sudah lama mati
f.
Sebab yang tidak diketahui
2.2.4
DIAGNOSIS
1. Anamnesa : kehamilan terasa penuh diatas
dan gerakan terasa lebih banyak dibagian bawah
2. Pemeriksaan luar : dibagian bawah uterus
tidak teraba kepala, ballottement negative, teraba kepala di fundus uteri, DJJ
ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi dari umbilicus
3. Pemeriksaan dalam : setelah ketuban pecah,
teraba sacrum, kedua tuberositas iskii dan anus
4. USG
2.2.5
PENATALAKSANAAN
1. Dalam
kehanilan
Melakukan versi
luar pada kehamilan 34-48 minggu
Syarat untuk melakukan versi luar adalah:
-
Diagnosis letak janin harus sesuai
-
DJJ dalam batas normal
- Jumlah air ketuban tidak boleh terlalu
sedikit
Kontra indikasi versi luar :
-
CPD
-
Perdarahan ante partum
-
Hipertensi
-
Gemeli
-
Plasenta previa
2. Dalam
persalinan
-
Bila
dalam persalinan masih dalam letak sungsang, singkirkan indikasi untuk SC.
Lahirkan janin dengan perasat Bracht, bila kepala dan bahu tidak dapat
dilahirkan dengan perasat Bracht, lakukan manual aid atau dibantu cunam.
-
Bila
dicurigai adanya CPD dan versi luar tidak berhasil, maka sebaiknya dilakukan
SC.
2.3
KONSEP DASAR MENEJEMEN KEBIDANAN
2.3.1 Definisi
Asuhan kebidan adalah aktifitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh
bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan
atau permasalahan khususnya dalam bidang
KIA / KB ( Sahlan , JH : 1993: 3)
Seorang bidan dalam mengemukakan atau memberikan asuhan kebidanan kepada
klien menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah yang disebut menejemen
kebidanan.
2.3.2 Langkah-Langkah Menejemen Kebidanan Menurut Varney
2.3.2.1 PENGKAJIAN
data yang dikaji
meliputi data subyek dan data obyek. Langkah awal yang penting dalam memberikan
asuhan kebidanan adalah pengkajian data yang meliputi :
A.
DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama :
Umur :
> 16 tahun atau 35 tahun ( resiko tinggi )
Agama :
untuk menentukan bagaimana memberikan dukungan
Pendidikan :
untuk menentukan bagaiman memberikan KIE
Pekerjaan :
Untuk menentukan status sosial
2. Alasan datang
Apa yang dirasakan ibu sehingga datang
untuk periksa
3. Keluhan utama
Apa yang paling dirasakan pasien pada saat pengkajian
4. Riwayat kesehatan sekarang
Apakah ibu sedang menderita suatu
penyakit
5. Riwayat kesehatan yang lalu
Apakah ibu punya riwayat penyakit menular, keturunan, kronis
6. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah dalam
keluarga ada yang menderita penyakit menular atau keturunan.
7. Riwayat haid
Amenorhoe : ….bulan Keluhan
Haid :…………
Menarche : ….tahun flour
albus : ………...
Siklua haid : ….hari HPHT : ………...
Lamanya : ….hari TP : ………...
8. Riwayat kehamilan,
persalinan, nifas yang lalu
Hamil berapa
kali, jenis persalinan yang pernah dialami, adakah riwayat abortus, gangguan
yang dialami selama hamil, bersalin dan nifas, kedaan bayi saat lahr.
9. Riwayat kehamilan sekarang
Meliputi umur
kehamilan, ganguan yang dialami selama hamil, obat yang pernah diminum selama
hamil.
10. Riwayat perkawinan
Berapa kali menikah, lamanya, umur pertama kali menikah.
11. Riwayat KB
KB apa yang
dipakai sebelum hamil dan rencana KB setelah melahirkan.
12. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Istirahat
Tidur siang berapa jam, malam berapa jam, ada gangguan /
tidak
b. Nutrisi
Makan berapa kali, porsi seberapa, ada alergi/tidak,
minum berapa gelas.
c. Eliminasi
Ada gangguan/tidak, BAB berapa kali, BAK berapa kali,
Konsistensi, Warna.
d. Kebersihan
Mandi berapa kali, gosok gigi berapa kali, ganti CD
berapa kali
e. Aktifitas
Yang dikerjakan
ibu sehari-hari
f. Rekreasi
Apa yang
dilakukan ibu pada waktu senggang
g. Kebiasan
Ibu pernah
merokok, minum alcohol / tidak.
13. Data psikososial
Psikologis : tanggapan ibu dan suami terhadap
kehamilan ini.
Sosial :
bagaimana hubungan ibu dengan suami
14. Latar belakang sosbud
Ibu biasa
berobat kemana, apakah pernah mengkonsumsi jamu-jamuan.
15. Data spiritual
Agama ibu dan bagaimana ibu menjalani ibadah
B.
DATA OBYEKTIF
1. Pekerjaan umum
Keadaan umum :
baik, cukup, lemah.
Kesadaran :
composmentis
Tekanan darah :
normal 110/70-120/8 mmHg
Nadi :
normal 60-80 x/mnt
RR :
normal 16-20 x/mnt
BB sekarang :
…………..
BB sebelum hamil :
…………..
TB :
> 145
Suhu :
normal 365 – 375 oC
2. Pemeriksaan fsik
a. inspeksi
|
Rambut
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Perut
Genetalia
Ekstremitas
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
hitam,
panjang sebahu, lurus/berombak, bersih, tidak rontok
bersih,
tidak ada/ada cloasma gravidarum, tidak pucat, tidak meringis
Sklera
tidak kuning, kongjungtiva tidak pucat, penglihatan normal
Tidak
ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Bibir
tidak kering, mukosa tidak stomatitis, lidah tidak kotor, tidak ada karies,
dentis dan gigi palsu.
Tidak
ada secret, pendengaran normal.
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis.
Payudara
membesar, tidak tegang, putting susu menonjol bersih, tidak ada benjolan abnormal.
Membesar
sesuai usia kehamilan membesar kekanan, tidak tegang, terdapat setiap
lividae, tidak ada bekas operasi.
Bersih, varises tidak ada, oedem tidak ada.
Simetris varises , oedem
|
b. Palpasi
|
Leher
Dada
Perut
|
:
:
:
|
Tidak
teraba pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis.
Payudara
tidak tegang, tidak teraba benjolan abnormal, colustrum keluar.
Teraba dinding perut cukup
tegang
Leopold I : TFU
3 jari bawah Px,
teraba
Bokong difundus.
Lepold
II : Punggung kanan / kiri
Leopold III : Letak kepala
Leopold IV : Kepala
sudah masuk PAP
3/5
Bagian
Tidak
ada nyeri tekan
Tidak
ada benjolan abnormal.
|
c. Auskultasi
DJJ (+)
120-160x/mnt, regular
d. Perkusi
Reflek patella
3. Pemeriksaan penunjang
TBJ : (TFU-13) 155=……gram
USG :
DL :
2.3.2.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
Dx : Ny…. G…….P.......
UK …..minggu,
anak……., situs………, habitus………, posisi…….., presentasi…….., anak
hidup/mati,intra uteri,kesan panggul luar….. KU ibu………..
Ds : Ibu
mengatakan hamil yang ke ….. Usia
kehamilan …..…bulan, hari
pertama haid
terakhir …..
Do : - TP : …….
- Palpasi : Leopold
I : Berapa jari dari px
Leopold
II : Puka / puki
Leopold III : Bagian terendah kepala /bokong, sudah masuk / belum.
Leopold
IV : Seberapa masuknya
- Auskultasi : DJJ : .....
2.3.2.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Pada langkah ini kita
mengidentifikasi masalah potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan
pencegahan.
2.3.2.4
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi klien.
2.3.2.5
INTERVENSI
Dx :Ny….G.....P.........,
UK…..minggu anak……., situs….., habitus……, posisi……, presentasi…….., anak
hidup/mati, intra uteri, kesan panggul normal........, KU ibu..........
Tujuan : Kehamilan berjalan
dan tidak ada komplikasi ibu dan bayi sehat.
Kriteria hasil : - Tidak ada kelainan dalam kehamilan, persalinan, nifas.
-
TTV normal : Tekanan Darah : 110/70-120 /80 mmHg
Nadi : 60 – 80 x / menit
Suhu
: 36,5°C – 37,5 °C
Intervensi :
1.
Lakukan pendekatan kepada ibu secara terapeutik
R :
Dengan.............diharapkan..............................
2.
Jelaskan hasil pemeriksaan
R :
Dengan.............diharapkan..............................
3.
Berikan HE pada ibu
R :
Dengan ............diharapkan .............................
4.
Berikan terapi pada ibu
R :
Dengan.............diharapkan..............................
5.
Anjurkan ibu agar kontrol sesuai usia kehamilan
R :
Dengan ............diharapkan .............................
2.3.2.6
IMPLEMENTASI
Implementasi mengacu pada intervensi. Beberapa pripsip dalam pelaksanaan
tindakan meliputi :
1. Tindakan kebidanan apa yang dapat
dikerjakan sendiri, dibantu atau dilimpahkan kepada staf lainnya kepada klien
atau kepada keluarga serta dirujuk pada tenaga lain dari tim kesehatan
2. Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan
nidan tentang tindakan yang dilakukan
3. Mengamati hasil dari tindakan yang
diberikan petugas kesehatan
4. Mencatat dan mengadakan konsultasi jika
perlu dilakukan rujukan.
2.3.2.7 EVALUASI
Evaluasi
tindakan merupakan langkah terakhir dalam menejemen kebidanan, setelah
dilakukan evaluasi bidan merencanakan pada klien yang telah dilakukan tindakan
kebidanan, perlu atau tidak melakukan follow up terhadap klien harus direncanakan
bentuk dan waktunya follow up, sehingga klien dapat melakukan asuhan kebidanan
yang komprehensif yang berkesinambungan. Evaluasi dilakukan berdasarkan SOAP,
yaitu :
Subyekti :Data didapatkan
dari pernyataan pasien secara langsung
Obyektif :Data yang dihasilkan dari
pemeriksaan dan observasi
Assessment :Pernyataan gangguan
yang terjadi atas data subyek dan obyek
Planning :Perencanaan yang
ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “T” GIIP10001
UK 39 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
3.1 PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 19-01-2013 Jam
: 16 : 35 WIB
A.
Data subjektif
1.Biodata
Nama : Ny “T” Nama
ayah : Tn “H”
Umur : 28 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Suku /
bangsa : Madura / Indonesia Suku
/ bangsa : Madura / Indonesia
Pekerjaan :
Guru Pekerjaan : Swasta
Alamat :Bupong,
Selomukti Alamat :
Bupong, Selomukti
2.Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin periksa
kehamilanya yang kedua dan tidak ada keluhan.
3.Status perkawinan
Perkawinan ke : 1
Umur kawin : 20 tahun
Lama kawin : 8 tahun
4.Riwayat kebidanan
a.
Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : hari 1-3 ganti kotex 3x/hari
hari 4-6 ganti kotex
2x/hari
Lama : 7 hari
Warna : merah kehitaman
Fluor albus : tidak ada
Disminorrhoe : tidak ada
HPHT : 15-04-2012
TP :
22-01-2013
b.
Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini merupakan
kehamilannnya yang kedua. Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin pada
saat usia kehamilannya 5 bulan. Ibu periksa ke POLINDES sudah 10x.
1.
TM I
Keluhan = mual – mual di pagi hari
Tx =
pil anti mual, anjuran cukup istirahat
2.
TM III
Keluhan =
tidak ada
Tx = vitamin,
anjuran untuk cukup istirahat, tablet tambah darah
3. TM III
Keluhan =
tidak ada
Tx =
vitamin, anjuran untuk cukup istirahat, tablet tambah darah control ulang 1
minggu lagi
5.Riwayat kesehatan
– Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menurun, menular
maupun menahun dan tidak pernah operasi.
ð
Penyakit menurun :
Kencing manis, Asma
ð
Penyakit menular :
TBC, Hepatitis
ð
Penyakit menahun :
Jantung, TB paru
– Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
menular, menurun maupun menahun dan tidak ada keturunan kembar
ð
Penyakit menurun :
Kencing manis, Asma
ð
Penyakit menular :
TBC, Hepatitis
ð
Penyakit menahun :
Jantung, TB paru
6.Latar belakang Psykososial
Ibu mengatakan bahagia dengan
kehamilannya ini. Ibu dan suami sepakat bahwa laki – laki atau perempuan
anaknya kelak tidak menjadi masalah. Ibu juga mengatakan bahwa hubungannya
dengan suami, kuluarga, tetangga maupun nakes baik.
7.Latar belakang budaya
- Ibu
mengatakan selama hamil tidak minum jamu, ibu dan kelurga akan mengadakan
selamatan pada saat usia kehamilannya 7 bulan.
- Kebiasaan
mengkonsumsi obat dari bidan
-
Pada
saat sakit ibu biasa periksa ke tenaga kesehatan.
8.Pola kebiasaan sehari – hari
a.
Nutrisi
-
Sebelum
hamil = makan 3x/hari, porsi sedang (
nasi, sayur, lauk pauk )
minum air putih 6 – 7 gelas sehari.
-
Selama
hamil = makan 4-5 x/hari, porsi sedang (nasi,
sayur, lauk pauk) Terkadang buah,
minum air putih 7-8 gelas sehari.
b.
Istirahat
-
Sebelum
hamil = Tidur siang ± 2 jam (12.00 – 14.00 WIB)
Tidur malam ± 7 jam (21.00 – 04.00
WIB)
-
Selama
hamil = Tidur siang ± 2 jam (12.00 – 14.00 WIB)
Tidur malam ± 8 jam (21.00 – 05.00
WIB)
c.
Aktifitas
-
Sebelum hamil = Ibu mengerjakan sendiri
pekerjaan rumah tangga seperti memasak,
mencuci dan membersihkan rumah
-
Selama hamil
= Ibu masih mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga seperti memasak,
mencuci dan membersihkan rumah
d.
Eliminasi
-
Sebelum
hamil = BAK 4 - 5 x / hari, warna kuning jernih, bau khas
BAB 1x sehari, konsisitensi lembek, warna
kuning
-
Selama
hamil = BAK 4 - 5 x / hari, warna
kuning jernih, bau khas
BAB 1x sehari, konsisitensi lembek,
warna kuning
e.
Kebersihan
-
Sebelum
hamil = mandi 2x/hari, gosok gigi tiap kali mandi, ganti pakaian tiap kali
mandi, keramas 2x seminggu
-
Selama
hamil = mandi 2x/hari, gosok gigi tiap
kali mandi, ganti pakaian
tiap kali mandi, keramas 2x seminggu
B.
Data objektif
1
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
Cara berjalan : normal
Postur tubuh : lordosis
BB sebelum hamil : 49 kg
BB sekarang : 57 kg
TB : 147
cm N : 80 x/m
LILA : 26 cm S : 36,5° C
TD :
110/80 mmHg RR : 20 x/m
2
Pemeriksaan fisik khusus
a.
Inspeksi
Kepala :Keadaan
kulit kepala bersih, warna rambut hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe
Muka :Bersih, tidak pucat, tidak odema,
tidak ada Cloasma Gravidarum
Mata :Simetris, konjungtiva merah muda, Sklera
putih, Palpebra tidak odema
Hidung :Simetris, tidak ada sekret
Mulut :Tidak ada stomatitis, mukosa bibir
lembab.
Telinga :Simetris,
tidak ada serumen
Leher :Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada pembengkakan kelenjar lymfe, tidak ada pembengkakan vena
jugularis
Dada :Bersih, nampak hiperpigmentasi areola
mamae, puting susu menonjol
Perut :Bersih, tidak ada luka bekas
operasi, membesar sesuai usia kehamilan, tampak linia nigra, tidak ada striae
gravidarum
Genetalia : Tidak terkaji
Anus :
Tidak terkaji
Extremitas
atas :Simetris, tidak ada odema, tidak
pucat, fungsi pergerakan Bebas
Extremitas
bawah :Simetris, tidak odema,
tidak varises, tidak pucat, fungsi pergerakan bebas
b. Palpasi
Kepala :
Tidak teraba benjolan, tidak nyeri tekan
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid,
tidak teraba pembengkakan kelenjar lymfe, tidak teraba pembesaran vena
jugularis
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, asi belum keluar
Perut :
Leopold I :TFU teraba 2 jari dibawah
px (31 cm), teraba keras, bulat, melenting (kepala)
Leopold II :Perut ibu sebelah kiri teraba
bagian keras,memanjang seperti papan (puki) Perut ibu sebelah kanan teraba
bagian kecil janin (ektermitas)
Leopold
III :Bagian terendah janin teraba
lunak, kurang bulat, dan Kurang melenting (bokong)
Leopold IV :
Bagian terendah janin belum masuk PAP
c.
Auskultasi
Dada : tidak terdengar suara
ronchi dan whizing
Abdomen : Djj : 138x/menit
d.
Perkusi
Reflek patella = +/+
3.Pemeriksaan panggul
- Distansia Spinarum =
- Distansia Cristarum = Tidak
terkaji
- Boudelog =
- Lingkar panggul = 87 cm
3.2 IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA
Dx
= GIIP10001 UK 39 minggu. Hidup, tunggal, Intra
Uteri, letak bokong, jalan lahir normal,
keadaan umum ibu baik.
Ds =
- Ibu mengatakan sekarang waktunya periksa kehamilan yang kedua dan tidak ada
keluhan
Do =
- Keadaan umum : baik
Kesadaran
: composmetis
Cara berjalan : normal
Postur tubuh :
lordosis
BB sebelum hamil :
49 kg
BB sekarang :
57 kg Djj : 138x/m
TB :
147 cm N : 80 x/m
LILA :
26 cm S : 36,5° C
TD :
110/80 mmHg RR : 20 x/m
Leopold I :TFU teraba 2 jari dibawah px (31 cm),
teraba keras, bulat, melenting (kepala)
Leopold II :Perut ibu sebelah kiri teraba
bagian keras,memanjang seperti papan (puki) Perut ibu sebelah kanan teraba
bagian kecil janin (ektermitas)
Leopold
III :Bagian terendah janin teraba
lunak, kurang bulat, dan Kurang melenting (bokong)
Leopold IV :
Bagian terendah janin belum masuk PAP
- Pemeriksaan panggul luar
Distansia Spinarium =
Distansia Cristarium = Tidak terkaji
Boudelogue =
Lingkar panggul = 87 cm
Masalah
: ---
Kebutuhan :---
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
3.5 INTERVENSI
Tanggal : 19-01-2013 Jam
: 16.40 WIB
Dx : GIIP10001
UK 39 minggu. Hidup, tunggal, Intra Uteri, letak bokong, jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik
Tujuan : Dengan dilakukan asuhan kebidanan
selama 1x30 menit, diharapkan ibu mengerti dan mengetahui keadaan dirinya dan
janinnya.
Kriteria hasil : - Keadaan
umum ibu dan janin baik
- Ibu
dapat mengerti dengan penjelasan yang diberikan petugas.
- Ibu mau
melaksanakan anjuran yang diberikan
Intervensi
1.
Lakukan pendekatan dan komunikasi terapeutik pada ibu
R/ membangun kepercayaan dan dapat mengenal pasien lebih dekat
2. Jelaskan tentang keadaan dirinya dan
janinnya
R/ dengan mengetahui keadaan
dirinya dan janinnya, ibu merasa lebih tenang
3. Anjurkan ibu untuk sering dalam posisi
nungging/sujud
R/ dengan posisi nungging,
posisi janin dapat berubah menjadi letak kepala
4. Anjurkan ibu makanan yang bergizi dan
seimbang
R/ kebutuhan gizi ibu dan janin terpenuhi
5. Beritahu ibu tentang tanda bahaya
kehamilan
R/ agar ibu mengerti dan
segera mencari pertolongan ketenaga kesehatan setempat
6.
Anjurkan ibu menjaga kebersihan dirinya
R/ memberikan kenyamanan pada ibu dan mencegah
masuknya infeksi kedalam tubuh ibu
7. Beritahu ibu tanda bayi akan lahir
R/ ibu dapat mempersiapkan
persalinannya
8. Anjurkan kontrol ulang bila ada keluhan
R/ untuk mengetahui perkembangan kehamilan dan deteksi dini kelainan
9.
Anjurkan ibu
untuk melahirkan di RS bila posisi janin masih tetap
R/ kelainan letak tidak boleh
ditolong ditempat bidan karna takut terjadi komplikasi.
3.6 IMPLEMENTASI
1.
Melakukan pendekatan dan komunikasi terapeutik pada ibu
mulai dengan 5S
( Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan
Santun ).
2.
Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilannya normal, bayi
tidak dalam keadaan letak sungsang dan keadaan ibu serta janinnya baik.
3.
Menganjurkan
ibu sering dalam posisi nungging/sujud
4.
Menganjurkan
ibu makan-makanan yang bergizi dan seimbang, makanan yang dimakan harus terdiri
dari nasi, sayur, lauk pauk, buah dan air putih atau susu.
5.
Meberitahu
ibu tentang tanda bahaya kehamilan,
antara lain nyeri kepala yang hebat, nyeri perut hebat, keluar darah secara
tiba – tiba dan juga kejang.
6.
Menganjurkan
ibu untuk menjaga kebersihan dirinya, mandi minimal 2x/hari, keramas minimal
2x/minggu, gosok gigi dan ganti pakaian tiap kali mandi.
7.
Memberitahu
ibu tanda bayi akan lahir ex :
a.
Perut mulas sering sdan lama
b.
Keluar lender bercampur darah dari jalan lahir
c.
Keluar air ketuban dari jalan lahir
8.
Menganjurkan ibu kunjungan ulang bila ada keluhan
9.
Menganjurkan ibu untuk melahirkan di RS bila posisi
janin tetap
3.7 EVALUASI
Tanggal : 19-01-2013 Jam
: 16.45 wib
S : - Ibu mengatakan sudah mengerti dengan keadaan dirinya dan
Janinnya
-Ibu
mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan – penjelasan
yang
sudah diberikan.
-Ibu
mengatakan akan mengikuti saran / anjuran yang telah diberikan
O : -
Ibu tampak sudah mengerti dengan penjelasan – penjelasan yang
telah diberikan.
A : GIIP10001
UK 39 minggu. Hidup, tunggal, Intra Uteri, letak bokong, jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik
P : - Anjurkan untuk tetap makan makanan yang bergizi dan
seimbang.
- Anjurkan untuk
tetap menjaga kebersihan diri
- Anjurkan ibu untuk tetap sering
dalam posisi nungging/sujud
- anjurkan ibu untuk
istirahat cukup
- Anjurkan untuk
segera ke tenaga kesehatan jika ada keluhan
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari pemeriksaan kehamilan bisa diketahui
apakah kehamilan tersebut normal atau tidak normal sehingga apabila terdapat
hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera ditangani agar tidak bertambah
parah, selain itu juga pemeriksaan kehamilan secara teratur akan meningkatkan
kesejahteraan ibu dan janin
Pada
hakekatnya perawatan, pengobatan dan bimbingan yang optimal sangat membantu dan
bermanfaat bagi ibu dan keluarga agar dapat menyelesaikan permasalahan fisik
maupun psikis yang terjadi pada masa kehamilan sehimgga ibu memperoleh
kepercayaan diri dalam memberikan perawatan selanjutnya pada bayinya. Kini
dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan pengkajian dapat diperoleh data
penunjang diagnosa kebidanan.
4.2 SARAN
Adapun saran-saran bagi
petugas, bagi klien, bagi pendidikan antara lain :
a. Bagi Petugas
Meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana
pelayanan kebidanan.
b. Bagi Klien
Untuk keberhasilan dalam
asuhan kebidanan diperlukan kerja sama yang baik dari klien dalam usaha
memecahkan masalah klien
c. Bagi Pendidikan
Supaya lebih diperhatikan
penulis ditempat praktek dan berusaha membimbing penulis.
|
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, I Gde. 1998. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:
EGC
2. Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: YBPSP
3. Prawirohardjo, S. 2002. Buku Panduan
Pelayanan Maternal Neonatal. Jakarta: YBPSP
4. Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri.
Jakarta: EGC
5. Sulaeman, S. 1998. Obstetri Fisiologi.
Bandung: UNPADJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar