My Camp

My Camp

Sabtu, 14 September 2013

ASKEB ANC EMESIS GRAVIDARUM

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Kunjungan Antenatal Care(ANC) adalah kunjungan ibu hamil kebidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untukmendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatalcare(ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisiibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosiskehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin,dkk., 2002).Menurut Wiknjosastro (2005), pada pengawasan wanita hamilhubungan dan pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut harusada. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentangkehamilan. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaikbaiknyafisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan postpartum sehat dan normal,tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ibu hamil di anjurkan untukmelakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu kalipada trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan dua kali pada trimester III(DepKes RI, 2009).
Pelayanan ANC merupakan pelayanan yang di berikan kepada ibu hamil untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Kepuasan pelayanan adalah suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan ibu hamil telah terpenuhi dari pelayanan yang telah diberikan oleh petugas kesehatan. Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihatdari cakupan pelayanan antenatal. Peningkatan pelayanan kesehatan antenataldipengaruhi oleh pemanfaatan pengguna pelayanan antenatal. Dengan tidakdimanfaatkannya sarana pelayanan antenatal dapat disebabkan oleh banyakfaktor seperti: ketidakmampuan dalam hal biaya, lokasi pelayanan yangjaraknya terlalu jauh atau petugas kesehatan tidak pernah datang secaraberkala (Wiknjosastro, 2005). Pelayanan antenatal terintegrasi merupakanintegrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program lain yangsasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yangdiperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal. (Depkes, RI.2009)Notoatmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatuobjek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan,dan perabaan. Pengetahuan juga dapat didefinisikan sebagai kumpulaninformasi yang diperbarui yang didapat dari proses belajar selama hidup dandapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri baikterhadap diri sendiri atau lingkungannya.
Untuk meningkatkan hasil cakupan ibu hamil ada beberapa faktor yang perlu mendapatkan perhatian. Di samping faktor ibu hamil sendiri(karakteristik) untuk memeriksakan kehamilanya, faktor biaya, petugaspelayanan kesehatan, sarana dan fasilitas kesehatan yang tersedia sertapengetahuan ibu hamil merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadapkeberhasilan cakupan ibu hamil.

1.2  TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Tujuan umum
Penulisan dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara alamiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada Ny “S” G1 P00000  Ab 000  Uk 38 minggu dengan kehamilan fisiologis.
1.2.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1.2.2.1 Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan fisiologis.
1.2.2.2 Merumuskan diagnosa dan menentukan prioritas masalah pada klien.
1.2.2.3 Menyusun rencana kebidanan.
1.2.2.4 Melaksanakan tindakan.
1.2.2.5 Evaluasi asuhan kebidanan




BAB 2
TINAJAUAN TEORI
ANTENATAL CARE (ANC)

2.1  Pengertian Kehamilan

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

2.2  Tanda – Tanda Presumptif ( Dugaan Hamil )
1.      Amenorea ( Terlambat datang haid )
·         Konsepsi dan Nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graff dan ovulasi
·         Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan
2.      Mual ( nausea ) dan Muntah (emesis )
·         Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan
·         Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang di sebutkan morning sickness.
·         Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
·         Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3.      Ngidam
·         Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu pada bulan – bulan triwulan pertama, keinginan demikian disebut ngidam.
4.      Sinkope atau Pingsan
·         Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala ( sentral ) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan.
·         Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.

5.      Payudara Tegang
·         Pengaruh estrogen – progesterone dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
·         Payudara membesar dan tegang
·         Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama
6.      Sering Miksi
·         Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi
·         Pada triwulan kedua sudang menghilang
7.      Konstipasi atau Obstipasi
·         Pengaruh progestoren dapat menghambat peristaltic usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar
8.      Pigmentasi Kulit loasma gravidarum
Sekitar pipi : cloasma gravidarum
·         Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmetasi pada kulit
Dinding Perut
·         Striae lividae
·         Striae nigra
·         Linea alba semakin hitam
Sekitar Payudara
·         Hiperpigmentasi areola mamae
·         Putting susu makin menonjol
·         Kelenjar Montgomery menonjol
·         Pembuluh darah menifes sekitar payudara
9.      Epulis
·         Hipertropi gusi di sebut epulis dapat terjadi bila hamil
10.  Varices atau Penampakan Pembuluh Darah Vena
·         Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat
·         Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara
·         Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang stelah persalinan

2.3  Tanda – Tanda Kemungkinan Kehamilan
1.      Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan
2.      Dalam pemeriksaan dalam dijumpai :
·         Tanda Hegar
·         Tanda Chadwicks
·         Tanda Piscaseck
·         Kontraksi Braxton Hicks
·         Teraba Ballotement
3.      Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
·         Sebagian kemungkinan positif palsu

2.4  Tanda – Tanda Pasti Kehamilan
1)      Gerakan janin dalam rahim
·         Terlihat / teraba gerakan janin
·         Teraba bagian – bagian janin
2)      Denyut jantung janin
·         Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler
·         Dilihat dengan ultrasonografi
·         Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu roentgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi



2.5  Perubahan Fisiologi Pada Saat Kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh system genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormone somatomamotropin, estrogen, dan progesterone yang menyebabkan perubahan pada :

·         Rahim atau Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin. Perubahan pada isthmus uteri ( rahim ) yang menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemerksaan dalam seolah – olah kedua jari dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus di sebut tanda Hegar. Hubungan besarnya rahim dan tuanya kehamilan penting untuk diketahui karena kemungkinan penyimpangan kehamilan sepeti hamil ganda, hamil mola hidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar. Sebagai gambaran dapat di kemukakansebagai berikut :
•Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion, di mana desidua kapsularis dan desidua parietalis telah menjadi satu. Tingginya rahim setengah dari jarak simfisis dan pusat.Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
•Pada hamil 20 minggu, fundus rahim terletak dua jari di bawah pusat sedangkan pada umur 24 minggu tepat di tepi atas pusat.
•Pada hamil 28 minggu tingginya fundus uteri sekitar 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus xifoideus.
•Pada kehamilan 32 minggu tinggi fundus uteri setengah jarak prosesus xifoideus dan pusat
•Pada kehamilan 36 minggu tunggi fundus uteri sekitar satu jari di bawah prosesus xifoideus, dalam hal kepala bayi belum masuk pintu atas panggul.
•Pada kehamilan berumur 40 minggu fundus uteri turun setinggi 3 jari di bawah prosesus xifoideus, oleh karena saat ini kepala janin telah masuk pintu atas panggul.Berkaitan dengan panjangnya fundus uteri dapat di kemukakan bahwa pada  umur kehamilan 28 minggu panjang 25 cm, umur kehamilan 32 minggu panjangnya 27 cm dan unur kehamilan 36 minggu panjangnya 30 cm. regangan dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan isthmus uteri makin tertarik ke atas dan menipis yang disebut segmen bawah rahim ( SBR ).Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim tidak sama disebut  tandaPiskacek.Perimbangan hormonal yang mempengaruhi rahim yaitu estrogen dan progesterone sering terjadi perubahan konsentrasi, sehingga progesterone mengalami pertumbuhan dan menimbulkan kontraksi rahim yang disebut Braxton Hicks. Terjadinya kontraksi Braxton Hicks, tidak dirasakan sakit dan terjadi bersamaan di seluruh rahim. Kontraksi Braxton hicks akan berkelanjutan menjadi kontraksi untuk persalinan.Bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, di ikuti oleh makin besarnya aliran darah menuju rahim dari arteri uterina dan ateri ovarika. Otot rahim mempunyai susunan istimewa yaitu longitudinal, sirkuler, dan oblika sehingga keseluruhannya membuat anyaman yang dapat menutup pembuluh darah dengan sempurna. Meningkatnya pembuluh darah menuju rahim mempengaruhi serviks yangakan mengalami perlunakan. Serviks hanya memiliki sekitar 10 % jaringan otot. Pada saat persalinan terjadi pembukaan serviks secara pasif, karena kuatnya kontraksi otot rahim. Segera setelah persalinan, serviks yang sedikit mempunyai otot, akan melipat dan terjadi pengecilan dengan pasif. Serviks yang kurang mempunyai otot, tetap terbuka, tanpa mekanisme sfingter, sehingga memberikan kesempatan untuk mengeluarkan lokia.
Pada pemeriksaan post partum, serviks multipara mempunyai dua bibir, bibir atas dan bibir bawah. 

·                     Vagina ( Liang Senggama )
·                     Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru – biruan ( tanda Chadwicks ).

·         Ovarium ( Indung Telur )
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan villi korealis yang mengeluarkan hormone korionik gonadotropin yang mirip dengan hormone luteotropik hipofisis anterior.

·         Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat di lepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan yaitu estrogen, progesterone dan somatomammotropin.Fungsi hormone mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI di jabarkan sebagai berikut :
a.Estogen berfungsi :
•Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara
•Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin membesar
•Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam
menyebabkan rasa sakit pada payudara
b.Progesteron berfungsi :
•Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
•Menambah jumlah sel asinus
c.Somatomammotripin berfungsi :
•Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktoglobulin
•Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
•Merangsang pengeluaran kolusterum pada kehamilan

2.6  Definisi ANC
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

2.7  Pelayanan ANC
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 7T.
Yaitu :
1.      Timbang berat badan
2.      Mengukur Tekanan darah
3.      Mengukur TFU
4.      Memberi suntikan TT
5.      Melakukan Tes PMS
6.      Pemberian Tablet zat besi
7.      Melakukan Temu wicara

2.8  Tujuan ANC

1.      Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
2.      Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.
3.      Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

2.9  Perencanaan Kunjungan ANC

Jadwal Pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :
- Sampai 28 minggu    : 4 minggu sekali
- 28 - 36 minggu          : 2 minggu sekali
- Di atas 36 minggu     : 1 minggu sekali

Kunjungan pertama Antenatal care memiliki beberapa tujuan dintaranya :

1.      Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2.      Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3.      Menentukan status kesehatan ibu dan janin
4.      Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan
5.      Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya
Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.

a.       TM I>sebelum minggu ke 14

·         Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan
dan ibu hamil.
·         Mendeteksi masalah dan menanganinya
·         Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum,
anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
·         Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi
·         Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan kebersihan,
istirahat dan sebagainya

b.      TM II > sebelum minggu ke 28
Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai :
·         Pre eklampsia (beritahu ibu tentang gejala – gejala preeklamsia)
·         Pantau tekanan darah
·         Evaluasi edema

c.       TM III > antara minggu 28-36
Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal.
·         Pemeriksaan untuk  mengetahui apakah ada kehamilan ganda atau tidak.

d.      TM III setelah 36 minggu
Sama seperti diatas, ditambah:
·         Deteksi letak bayi yang tidak normal
·         Kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.


2.10          Intervensi ANC

Intervensi dalam pelayanan antenatal careadalah perlakuan yang diberikan kepada ibu hamil setelah dibuat diagnose kehamilan.
Adapun intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah :
a. Intervensi Dasar
1) Pemberian Tetanus Toxoid
·         Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum, pemberian TT baru menimbulkan efek perlindungan. Bila diberikan sekurang – kurangnya 2 kali dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu telah mendapatkan TT 2 kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan satu kali (TT ulang). Untuk menjaga efektifitas vaksin perlu diperhatikan cara penyimpanan serta dosis pewmberian yang tepat.
·         Dosis dan pemberian 0,5 cc pada lengan atas.
·         Jadwal pemberian TT , lihat Tabel : 1.1Jadwal Pemberian TT

Antigen Interval
(selang waktu minimal)
Lamaperlindungan % perlindungan

Imunisasi TT
Interval
Lama Perlindungan
TT1
-
Pembentukan kekebalan terhadap penyakit tetanus
TT 2
1 bulan setelah TT 1
3 tahun
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
TT 4
12 bulan setelah TT 3
10 tahun
TT 5
12 bulan setelah TT 4
seumur hidup

Tabel : 1.1 (Jadwal Pemberian TT)

2) Pemberian Vitamin Zat Besi
·         Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan ibu meningkat.
·         Di mulai dengan memberikan satu sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 Mg (zat besi 60 Mg) dan Asam Folat 500 Mg, minimal masing – masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama the atau kopi, kerana akan mengganggu penyerapan.

b. Intervensi Khusus
Intervensi khusus adalah melakukan pelayanan khusus yang diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan factor resiko dan kelainan yang ditemukan, meliputi :

1) Faktor resiko, terdiri dari:
·         Umur
Terlalu muda, yaitu dibawah 20 tahun
Terlalu tua, yaitu diatas 35 tahun

·         Paritas
Paritas 0 (primi gravidarum, belum pernah melahirkan)
Paritas > 3

·         Interval
Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekurang – kurangnya 2 tahun.

·         Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari 145 cm

·         Lingkar lengan atas (LILA)
Lingkar lengan atas atau LILA kurang dari 23,5 cm


2) Komplikasi Kehamilan, terdiri dari :

a. Komplikasi obstetri langsung
·         Perdarahan
·         Pre eklamasi/eklamsia
·         Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida
·         Anak besar, hidramnion, kelainan kembar
·         Ketuban pecah dini dalam kehamilan.

b. Komplikasi obstetri tidak langsung
·         Penyakit jantung
·         Hepatitis
·         TBC (Tuberkolosis)
·         Anemia
·         Malaria
·         Diabetes militus

c. Komplikasi yang berhubungan dengan obstetri, komplikasi akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, maupun kebakaran).


 2.11         Pengertian Emesis gravidarum 
Emesis gravidarum atau nama lainnya nausea gravidarum (NVP), atau lebih dikenal dengan istilah morning sickness adalah gejala mual - biasanya disertai muntah - yang umumnya terjadi pada awal kehamilan, biasanya pada trisemester pertama. Kondisi ini umumnya disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen. Gejala ini biasanya timbul di pagi hari dengan frekuensi yang akan menurun setiap harinya sering dengan bertambahnya usia kehamilan.
 Emesis Gravidarum adalah keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormone esterogen, progesterone, dan dikeluarkannya Human Chorionic Gonodothropine Plasenta. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.
 Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang dirasakan pada kehamilan muda berupa mual-mual dan muntah sampai usia kehamilan 4 bulan.

2.12          Tanda dan Gejala
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan
(Manuaba, Ida Bagus 1998 ; 207)
2.13          Etiologi
Hingga saat ini penyebab atas gejala ini belum diketahui secara pasti, namun perkiraan beberapa penyebab yang menimbulkan gejala ini antara lain adalah:
·            Meningkatnya kadar sirkulasi hormon estrogen dalam tubuh. Kadar hormon estrogen dalam tubuh umumnya akan meningkat pada masa kehamilan, namun hingga saat belum anda penelitian yang dapat membuktikan keterkaitan antara peningkatan kadar hormon ini dengan gejala emesis gravidarum tersebut.
·            Kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglicemia) yang disebabkan penyerapan energi yang dilakukan oleh plasenta, namun belum ada penelitian yang berhasil membuktikannya.
·            Meningkatnya kadar hormon HCG. Meskipun tidak terkait secara langsung, peningkatan hormon ini memancu peningkatan hormon estrogen sehingga menimbulkan gejala ini.
·            Meningkatnya sensitivitas terhadap bau.
·            Peningkatan kadar bilirubin yang disebabkan karena meningkatnya kadar enzim dalam hati.

2.14         Penatalaksanaan
Cara mengurangi ketidaknyamanan ini adalah:
1.             Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2.             Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3.             Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.
4.             Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis gravidarum :
a.         Vitamin yang diperlukan :
b.        Pengobatan :
ü  Sedativa ringan : luminal 3 x 30 mg (barbitural), valium
ü  Antri mual muntah : Stimetil, primperan, emetrol dan lainnya.
c.         Nasehat Pengobatan
ü  Banyak minum air atau minuman lain
ü  Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi lambung
d.        Nasehat Kontrol Antenatal :
ü  Pemeriksaan hamil lebih sering
ü  Segera datang bila terjadi keadaan abnormal




 ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “A” GI P0000 Ab000 UK 9 MINGGU 3 HARI TERABA BALLOTEMENT DENGAN EMESIS GRAVIDARUM
I.    PENGKAJIAN
No Register                        :-
Tanggal Pengkajian            : 09 September 2013               Jam : 09.00 WIB
Tempat Pengkajian             : BPS
Oleh                                    : Nur Afni Indria Hs.

A.    Data Subjektif
1.      Biodata                  
Nama              : Ny. “A”                    Suami               : Tn. ”B”
Umur               : 22 Th                         Umur               : 32 Th
Agama             : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan      : S1                              Pendidikan      : S1
Pekerjaan         : Guru                          Pekerjaan         : Guru
Suku/Bangsa   : Madura/Indonesia     Suku/Bangsa   : Madura/Indonesia
Alamat             : Mimbaan                   Alamat                        : Mimbaan

2.      Keluhan Utama
                    Ibu mengatakan merasakan mual muntah setiap pagi dan sore sejak kemaren.

3.      Riwayat pernikahan
Nikah/tidak             : Ya
Nikah Ke                : 1
Umur Nikah            :19 Th
Lama Nikah            :3 Th

4.      Riwayat haid
Menarche                            : 14 Th
Siklus                                  : 28 hari
Lama                                   : 6-7 hari
Banyaknya                          : 3-4  softex/hari
                                             Hari ke-1,2     : 4 softex
                                             Hari ke-3,4,5  : 3 softex
                                             Hari ke-6        : 1 softex
                                             Hari ke- 7       : tidak memakai
Disminorrhea                      :  Tidak Pernah
Flour Albus                         : Kadang-kadang (sebelum haid), bau anyir,
                                              tidak gatal dan warnanya putih keruh
Keluhan Selama haid          : Tidak ada
HPHT                                 : 02-07-2013
TP                                       : 09-04-2014

5.      Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
No
Anak
ke
Kehamilan
Persalinan
Nifas
Anak
KB
Ket
Ke
UK
Penyulit
UK
Cara
Penolong
Tem
Pat
Penyulit
Lama
A
S
I
Penyulit
BB
L/
PB
L
Sex
H
M
Jenis
Lama

HAMIL INI


























































6.      Riwayat KB
            Ibu mengatakan setelah menikah menggunakan KB Suntik 1 bulan, tetapi ibu mengeluh dirinya bertambah gemuk, jadi ibu berencana akan memakai KB suntik 3 bulan setelah persalinan.

7.      Riwayat kehamilan sekarang
Trimester
ANC (x)
Keluhan
Obat yang didapat
KIE yang didapat
I
2 x (usia 1,2)
Mual muntah di pagi dan sore hari
B6
-          Makan sedikit tapi sering, makan-makanan kering di pagi hari
-          Anjuran cukup istirahat
8.      Riwayat TT
TT 1            : Balita                         TT 4     : Kelas 2 SD
TT 2            : Balita                         TT 5     : Kelas 3 SD
TT 3            : Kelas 1 SD

9.      Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannnya yang pertama usia kehamilan 2 bulan. Dan merasakan mual muntah setiap pagi dan sore sejak kemaren.
10.  Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti : HIV/AIDS, Hepatitis, TBC. Serta penyakit menurun seperti : DM, Hipertensi, dan Jantung., Menahun seperti : Asma, Jantung

11.  Riwayat Kesehatan Keluarga
                    Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit menular (seperti : HIV/AIDS, Hepatitis, TBC)  penyakit menurun (seperti : DM, Hipertensi, dan Jantung), Menahun (seperti: Asma, Jantung), serta tidak ada riwayat kembar dan cacat bawaan.

12.  Keadaan Psikososial, Budaya dan Spiritual
a.       Psikologi
Ibu mengatakan bahagia dengan kehamilannya ini. Ibu dan suami sepakat bahwa laki – laki atau perempuan anaknya kelak tidak menjadi masalah.


b.      Sosial
Ibu juga mengatakan bahwa hubungannya dengan suami, keluarga, tetangga maupun nakes baik
c.       Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarganya selalu mengadakan selametan pada saat kandungan berusia 4 atau 7 bulan. Dan Ibu mengatakan tidak punya pantangan terhadap jenis makanan dan minuman apapun.selama hamil ibu tidak pernah minum jamu
d.      Spiritual
Ibu mengatakan memeluk agama islam dan menjalankan ibadah sholat wajib 5 waktu setiap hari serta selalu berdo’a untuk kelancaran persalinannya kelak.

13.  Pola Kebiasaan sehari-hari
a.       Pola Nutrisi
Sebelum hamil   : Makan           : 3x/hari, porsi 1 piring, menu : nasi,
                           sayur, lauk-pauk
                             Minum          : 7-8x/hari, minum air putih
Selama Hamil  : Makan            : 4-5x/hari, porsi 1 piring, menu :
                            nasi, sayur, lauk-pauk
                            Minum           : 7-8x/hari, minum air putih
b.      Pola Eliminasi
Sebelum hamil  : BAB :1 x sehari, warna kuning, lunak
                            BAK : 3-4 x sehari, Jernih
Selama Hamil   :BAB : 1x sehari, warna kuning, lunak
                           BAK : 5-6 x sehari, Jernih

c.       Pola Aktivitas
Sebelum hamil  : Melakukan pekerjaan rumah sendiri
Selama Hamil   :Melakukan pekerjaan rumah di bantu keluarga

d.      Pola Istirahat
-      Sebelum hamil: Tidur siang     : ± 2 jam ( 12.00 – 14.00 WIB )
   Tidur malam :  ± 7 jam ( 21.00 – 04.00 WIB )
- Selama hamil   : Tidur siang    : ± 2 jam ( 12.00 – 14.00 WIB )
   Tidur malam  : ±  jam 4-5 jam
e.       Pola Seksual
Sebelum hamil  : 2 x seminggu
Selama Hamil   :1 x sebulan

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum Ibu           : Baik
Kesadaran                           : Compos Mentis
Postur Tubuh                      : Tegak
TTV            : TD     :110/70 mmHg            Nadi    :84 x/Menit
Suhu  : 36.5 0C                      RR       :20 x/Menit
BB Sebelum Hamil             : 52 Kg            SPR     : 2 (Lampiran)
BB Sekarang                      : 55 Kg            (Skor awal ibu hamil : 2)
TB                                       : 150 cm
Lila                                     : 24.5 cm
TP                                       : 09-04-2014

2.      Pemeriksaan Fisik Khusus
a.       Inspeksi
Kepala dan Rambut         : Rambut lurus, tidak ada benjolan, kulit
   kepala bersih
Muka                                : bentuk Oval, tidak cyanosis, terdapat
    cloasma gravidarum
Mata                                 : bentuk simetris, sclera putih, konjungtiva
   merah muda
Hidung                             : tidak ada pernapasan cuping hidung,
    tidak terdapat secret.
Mulut                                : bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak
   ada caries
Telinga                              : bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak
  ada gangguan pendengaran
Leher                                : tidak ada peningkatan vena jugularis,
    tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada                                 :  tidak ada penarikan dinding dada
Payudara                          :bentuk simetris, terdapat hiperpygmentasi areola, putting susu menonjol
Abdomen                         : terdapat  strie gravidarum, linea nigra, linea alba, tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia                          : - (tidak di kaji)
Anus                                 : - (tidak di kaji)
Ekstremitas                       : Atas          : bentuk simetris, tidak odema
Bawah       : bentuk simetris , tidak odema                                  
b.      Palpasi
Kepala                         : tidak teraba adanya benjolan
Leher                           :tidak teraba adanya bendungan vena jugularis, tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
Dada dan payudara  : Payudara simetris, colostrum belum keluar, tidak ada benjolan yang abnormal
Abdomen                      :   Leopold I         : Teraba Ballotement
                Leopold II      : -
                Leopold III     : -
Leopold IV     : -
Ekstremitas : Atas          : tidak odema
Bawah     : tidak odema

c.       Auskultasi
Dada                               : tidak ada suara tambahan seperti : wheezing, dan ronchi
Abdomen                        : bising usus normal
DJJ                                  : -

d.      Perkusi
Reflek Patella               : +/+
3.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Pemeriksaan Panggul Luar       : Distansia Spinarum   : 26 cm
Distansia Cristarum   : 27 cm
Boudeloque               : 19 cm
Lingkar Panggul        : 80 cm

b.      LAB     : Urin               :-
Darah             :Hb      : 11,4 gr %
c.       Rontgen                        :-
d.      USG                             :-

II.       IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx  : Ny. “A” GI P0000 Ab000  UK 9 minggu 3 hari teraba Ballotement dengan
  Emesis gravidarum
Masalah   : -
Ds                        : Ibu mengatakan merasakan mual muntah setiap pagi dan sore
                    sejak kemaren.
Do            : KU                :Baik
  Kesadaran     : Compos Mentis
                 TTV                 : TD     :110/70 mmHg
                                           N       : 84 x/menit
                                           S        : 36.50 C
                                           RR     : 20 x/menit
Payudara             : simetris, colostrums belum keluar, tidak benjolan abnormal
Abdomen          :Leopold I                    : Teraba ballotement
 Leopold II                  : -
 Leopold III                 : -
 Leopold IV                 : -
DJJ                               : -

III.    IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Dx Potensial        : -
Masalah               : -

IV.    IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- Mandiri        : -
- Kolaborasi   : -
- Rujukan       : -

V.       INTERVENSI
Tanggal/Jam         : 09 September 2013                          
Dx                        : Ny. “A” GI P0000 Ab000  UK 9 minggu 3 hari teraba Ballotement dengan Emesis gravidarum
Tujuan                  : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan, diharapkan keadaan umum  ibu dan bayi baik, normal
Kriteria hasil        : Ibu     : Ibu dapat melahirkan dengan normal
Janin  : Janin dapat lahir dengan normal dan sehat

1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada klien
R/ Tercipta rasa percaya antara pasien dan bidan sehingga pasien kooperatif
2.      Jelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya saat ini
R/ Ibu memahami tentang kondisinya, kooperatif dalam tindakan
3.      Lakukan perhitungan usia kehamilan dan taksiran persalinan bersama ibu
R/ Ibu tahu usia kehamilan, mengurangi kecemasan saat persiapan dalam menyongsong persalinan.
4.      Berikan KIE perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan sebagainya )
R/ Meningkatkan pengetahaun ibu sehingga kesejahteraan ibu dan janin tercapai untuk mencegah terjadinya komplikasi serta penanganan gangguan rasa nyaman selama kehamilan.
5.      Berikan KIE tentang perubahan fisiologi pada kehamilan.
R/ Ibu bersiap untuk  menghadapi perubahan bentuk tubuh serta perubahan selama kehamilan
6.      Hindari bau, makan makanan ringan sebelum bangun dari tempat tidur, makan sedikit tapi sering, duduk tegak setelah makan, hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras, jangan langsung gosok gigi setelah makan, beri Vit B6.
R/ Penanganan mual muntah
7.      Tingkatkan intake cairan dan serat terutama ketika perut kosong, BAB secara teratur dan segera setelah ada dorongan
R/ Pencegahan dan penanganan konstipasi
8.      Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM 1, seperti perdarahan dari kemaluan, nyeri perut bagian bawah, mual muntah berlebihan, pusing sampai pingsan.
R/ Ibu memahami dan segera ke tempat pelayanan kesehatan bila tanda bahaya terjadi padanya.
9.      Minta ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi.
R/ Memeriksakan rutin kehamilannya untuk mendapatkan asuhan kebidanan sesuai UK
10.  Anjurkan pada ibu untuk melakukan USG
R/ Mengetahui kehamilan didalam/diluar kandungan, janin tunggal/ganda serta deteksi dini adanya kelainan/komplikasi.

VI.    IMPLEMENTASI
Tanggal                : 09 September 2013               Jam      : 09.30 WIB
Jam
Implementasi
Paraf
09.30
1.        Melakukan pendekatan dengan cara memberikan salam, sapa, senyum, dan sopan.

09.35
2.        Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya

09.40
3.        Melakukan perhitungan usia kehamilan dan taksiran persalinan bersama ibu
·           HPHT         : 02-07-2013
·           TP               : 09-04-2014

09.55
4.        Memberikan KIE perilaku yang sehat (gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya )

10.00
5.        Memberikan KIE tentang perubahan fisiologi pada kehamilan.

10.15
6.        Menghindari bau, makan makanan ringan sebelum bangun dari tempat tidur, makan sedikit tapi sering, duduk tegak setelah makan, hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras, jangan langsung gosok gigi setelah makan, beri Vit B6.

10.30
7.        Meningkatkan intake cairan dan serat terutama ketika perut kosong, BAB secara teratur dan segera setelah ada dorongan

10.35
8.        Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM 1, seperti perdarahan dari kemaluan, nyeri perut bagian bawah, mual muntah berlebihan, pusing sampai pingsan.

10.40
9.        Meminta ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi.

10.45
10.    Menganjurkan pada ibu untuk melakukan USG


VII. EVALUASI
Tanggal/jam         : 09 September 2013                           Jam      : 10.45 WIB
Dx                        : Ny. “A” GI P0000 Ab000  UK 9 minggu 3 hari teraba Ballotement dengan Emesis gravidarum
S                          : Ibu mengatakan mengerti tentang kondisi dirinya mual muntah setiap pagi dan sore
O                          : Saat diberi penjelasan ibu paham dan menganggukkan kepala tanda mengerti
A                          : Ny. “A” GI P0000 Ab000  UK 8 minggu teraba Ballotement dengan Emesis gravidarum
P                          : - Anjurkan klien makan-makanan ringan
                              - Anjurkan klien makan biskuit sebelum tidur
                              - Ingatkan  ibu untuk control 1 bulan lagi atau sewaktu-
   waktu bila ada keluhan
- Ingatkan segera ke NAKES bila ada Keluhan
 BAB 4
PENUTUP
4.1Kesimpulan
       I.            Pengkajian
A.    Data Subyektif
Di dalam pengkajian pada Ny.”A” umur 22 tahun, Alamat Mimbaan RT I/RW18 pada tanggal 09 September 2013 Jam 09.00 WIB, dengan keluhan Ny.”A”  mengatakan merasakan mual muntah setiap pagi dan sore sejak kemaren.
Dan selama masa kehamilannya ibu mengatakan tidak pernah terjadi komplikasi  yang menyertainya dan bayinya.

B.     Data Obyektif
Dari pemeriksaan secara umum yang telah dilakukan pada Ny.”A” seperti : TD 110/70 mmHg, S 36.5o C, BB 52 Kg, N 84 x/menit, TB 150 Cm, RR 20x/menit, Lila 24.5 Cm, pemeriksaan fisik didapatkan normal.
Dapat disimpulkan bahwa pada pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu maupun janin dalam keadaan normal, dan tidak terdapat komplikasi  selama masa kehamilan berlangsung.

    II.            Interpretasi Data Dasar
Diagnosa           : Ny. “A” GI P0000 Ab000  UK 9 minggu 3 hari teraba Ballotement dengan Emesis gravidarum
Ds                    : Ibu mengatakan merasakan mual muntah setiap pagi dan
                           sore sejak kemaren.
Do                   : Keadaan umum         : Baik
  Kesadaran                 : Compos mentis
TTV               : TD     : 110/70 mmHg          
                            S      : 36.5o  C
    N     : 84x/menit     
    RR   : 20x/menit     
BB sebelum hamil       : 52 Kg
                        BB selama hamil         : 55 Kg
Kenaikan BB              : 2 Kg
                        Lila                              : 24.5 Cm
                       
 III.            Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Karena kondisi ibu selama dilakukan pemeriksaan tidak terdapat kelainan dan selama masa kehamilannya dalam keadaan normal, maka tidak ditemukan masalah potensial dan diagnosa masalah.

 IV.            Identifikasi Kebutuhan Segera

Untuk menangani masalah yang terjadi pada ibu tidak memerlukan tindakan seperti : konsultasi, kolaborasi, maupun rujukan.


    V.            Intervensi
Untuk melakukan tindakan selanjutnya agar keadaan umum ibu menjadi lebih baik dan dalam jangka panjang tidak terjadi komplikasi selama masa kehamilannya  berlangsung, maka perlu dilakukan perencanaan diantaranya :
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada klien
2.      Jelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya saat ini
3.      Lakukan perhitungan usia kehamilan dan taksiran persalinan bersama ibu
4.      Berikan KIE perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan sebagainya )
5.      Berikan KIE tentang perubahan fisiologi pada kehamilan.
6.      Hindari bau, makan makanan ringan sebelum bangun dari tempat tidur, makan sedikit tapi sering, duduk tegak setelah makan, hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras, jangan langsung gosok gigi setelah makan, beri Vit B6.
7.      Tingkatkan intake cairan dan serat terutama ketika perut kosong, BAB secara teratur dan segera setelah ada dorongan
8.      Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM 1, seperti perdarahan dari kemaluan, nyeri perut bagian bawah, mual muntah berlebihan, pusing sampai pingsan
9.      Minta ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi.
10.  Anjurkan pada ibu untuk melakukan USG

 VI.            Implementasi
Dari intervensi yang telah direncanakan, maka selanjutnya dilakukan penatalaksanaan atau implementasi pada Ny.”A” diantaranya:
Jam
Implementasi
09.30
1.        Melakukan pendekatan dengan cara memberikan salam, sapa, senyum, dan sopan.
09.35
2.        Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya
09.40
3.        Melakukan perhitungan usia kehamilan dan taksiran persalinan bersama ibu
·           HPHT         : 02-07-2013
·           TP               : 09-04-2014
·           UK             : 9 minggu 3 hari
09.55
4.        Memberikan KIE perilaku yang sehat (gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya )
10.00
5.        Memberikan KIE tentang perubahan fisiologi pada kehamilan.
10.15
6.        Menghindari bau, makan makanan ringan sebelum bangun dari tempat tidur, makan sedikit tapi sering, duduk tegak setelah makan, hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras, jangan langsung gosok gigi setelah makan, beri Vit B6.
10.30
7.        Meningkatkan intake cairan dan serat terutama ketika perut kosong, BAB secara teratur dan segera setelah ada dorongan
10.35
8.        Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM 1, seperti perdarahan dari kemaluan, nyeri perut bagian bawah, mual muntah berlebihan, pusing sampai pingsan.
10.40
9.        Meminta ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi.
10.45
10.    Menganjurkan pada ibu untuk melakukan USG

VII.            Evaluasi
Dari pemeriksaan kehamilan yang telah dilakukan pada Ny.”A” tanggal 09 September 2013 Jam 09.00 WIB dapat disimpulkan bahwa kehamilan Ny.”A” dengan keluhan Mual muntah setiap pagi dan sore adalah dalam keadaan normal. Dan penyebabnya adalah karena terjadinya peningkatan kadar sirkulasi hormon estrogen dalam tubuh. Kadar hormon estrogen dalam tubuh umumnya akan meningkat pada masa kehamilan. Dengan harapan setelah diberikan  KIE tentang gangguan rasa nyaman pada TM I ibu akan dapat mempraktekkannya di rumah.
Pemeriksaan pada ibu hamil sebaiknya dilakukan secara rutin agar dapat diketahui apakah kehamilan tersebut normal atau tidak normal sehingga apabila terdapat hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera ditangani agar tidak bertambah parah, selain itu juga pemeriksaan kehamilan secara teratur akan meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin.
4.2 Saran
a.       Bagi Petugas
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan.

b.      Bagi Klien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerja sama yang baik dari klien dalam usaha memecahkan masalah klien



  
DAFTAR PUSTAKA
1.      Manuaba, I Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
2.      Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP
3.      Pusdiknakes. 2001. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta : JHPIEGO
4.      Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
5.      Sulaeman, S. 1998. Obstetri Fisiologi. Bandung: UNPAD
6.      www.informasibidan.com